Uji Aktivitas Ekstrak Kombinasi Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Kurma (Phoenix dactylifera L) sebagai Antiinflamasi Secara In Vitro

Inflamasi adalah respon perlindungan normal terhadap cedera jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya, atau agen mikrobiologi. Lisosom dapat mensekresi enzim menginduksi terjadinya inflamasi. Membran lisosom analog dengan membran sel darah merah manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi antiinflamasi dari ekstrak kombinasi rimpang kunyit (curcuma domestica val) dan kurma (Phoenix dactylifera L) ditinjau kemampuannya menstabilkan merah. Dengan metode stabilitas eritrosit. dimulai pengambilan dibuat suspensi Suspensi dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, positif (Natrium diklofenak), larutan uji konsentrasi 50, 75, 100 ppm, kemudian di diamkan selama 30 menit disentrifuge. Supernatan diukur serapan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 413 nm. Hasil penelitian diperoleh bahwa ppm memberikan persen inhibisi paling besar 65,64%. Dari hasil disimpulkan semakin tinggi ekstrak, maka daya inflamasinya baik